Minggu, 26 September 2010

Penyakit pada hewan ternak domba

PENYAKIT UMUM PADA DOMBA

a. penyakit mencret
penyakit mencret adalah penyakit akut dan menular pada anak domba. Anak domba yang menderita penyakit mencret mengeluarkan kotoran teru-menerus, yang bula tidak tertanggulangi dapat menyebabkan anak domba mati kehabisan cairan

-penyebeb: Bakteri Escherichia coli
-usia domba yang di serang : cempe sampai usia 3 bulan
-gejala: penyakit ini datang mendadak, hewan tampak lesu, tidak ingin penyusu pada induknya, temperatur -tubuhnya meninggi, mengeluarkan kotoran cair terus-menerus dan berbau busuk
-pencegahan penyakit : menjaga kebersihan kandang, sering menggati alas kandang, selalu membersihkan ambing susu induk domba dengan air hangat yang dicampur desinfektan
-pengobatan : menggunakan obat-obatan antibiotika, sulfa. Dianjurkan agar obat diberikan lewat mulut atau dalam air minum

b. Penyakit Radang Pusar
penyakit ini adalah penyakit yang berkaitan dengan pemotongan pusar cempe stelah dilahirkan. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh pemotongan pusar yang tidak steril atau dapat juga setelah pemotongan tali pusar tercemar bakteri dari kandang yang kotor

-penyebab : bakteri Streptococcus, Staphyloccus,Actinomyces necrophorus dan Escerichia coli
- usia domba yang di serang cempe usia 2-7 hari
-gejala : terjadinya pembengkakan pada sekitar pusar, panas pada bekas potongan tali pusar, sekeliling pusar berwarna merah dan apabila diraba cempe merasa kesakitan
-pencegahan : pemotongan tali pusar sebaiknya menggunakan alat potong yang steril dan secepatnya luka potong diolesi jodium tinctur sebagai pencegahan infeksi
-pengobatan : dapat menggunakan obat-obatan antibiotika,sulfa



c. Penyakit perut kembung
penyakit ini di sebabkan oleh gas di dalam perut yang tidak dapat keluar, sehingga mengganggu proses pencernaan dalam rumen domba

-penyebab : pemberian makanan yang tidak teratur atau domba terlalu lapar, makan rumput yang masih diselimuti embun
- usia omba yang diserang : semua usia domba
-gejala: tanda-tanda terjadinya penyakit ini adalah lampung domba membesar sehingga bila tidak segera ditangganggulangi dapat menyebabkan kematian
-pencegahan : dapat diusahakan dengan pemberian makanan yang teratur, jadwal dan jumlahnya, jangan digembalakan terlalu pagi. Hijauan pakan yang baru di potong sebaiknya dilayukan lebih dulu sebelum diberikan pada domba
-pengobatan : dapat disusahakan dengan memberikan gula yang di sedu dengan asam, selanjutnya kaku domba bagian depan diangkat ke atas sampai gas keluar

d. Penyakit kudis
penyakit ini merupakan penyakit menurlar yang menyerang kulit domba dan sangat merugikan secara ekonomi, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual domba

-penyebab : parasit yang berupa kutu yang bernama psoroptes ovis, Psoroptes cuniculi, dan Chorioptes bovis
-usia domba yang diserang :semua usia ternak domba
-gejala: badan lemah dan kurus, nafsu makan menurun , senang menggaruk atau menggosok-gosokan badannya. kudis terjadi pada muka, telinga, perut, punggung, kaki dan pangkal ekor. Bila tidak di tanggulangi penyakit ini kan meluar ke seluruh tubuh
-pencegahan :pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, sering memandikan domba dan membersihkan bulunya. Jika ternak domba menunjukan gejala sakit kudis harus segera di karantini agar tidak menular kepada domba yang sehat
-pengobatan : mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka kudis, menyemprot atau meredam domba dengan Coumaphos 0,05 - 0,1 %, Campuran Creolin dengan Spritus, ratio 1 :10, campuran digosokan kuat pada luka kudis, yang sebelumnya bulu domba dicukur.

SUMBER buku karya Bambang Gus Murtidjo, Memelihara Domba

Jumat, 24 September 2010

penyakit pada hewan ternak

 Sapi gila

Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform encephalopathy/BSE) adalah penyakit yang disebabkan oleh bahan infeksius yang baru dikenal dan disebut prion.
prion adalah sejenis protein yang diperoleh dari jaringan otak binatang yang terkena penyakit radang otak yang tidak diketahui sebabnya yang disebut bovine spongiform encephalopathy. Prion bukan benda hidup yang lengkap layaknya bakteri, virus ataupun protozoa. Prion dapat dibedakan dari virus atau viroid karena tidak memiliki asam nukleat dan oleh karenanya dia tahan terhadap semua prosedur yang bertujuan mengubah atau menghidrolisa asam nukleat termasuk ensim protease ,sinar ultraviolet, radiasi dan berbagai zat kimia seperti deterjen, zat yang menimbulkan denaturasi protein seperti obat disinfektan atau pemanasan/perebusan. Namun yang mengherankan prion memiliki kemampuan memperbanyak diri melalui mekanisme yang hingga saat ini belum diketahui. Prion sampai sekarang dianggap sebagai benda yang bertanggung jawab terhadap kejadian ensefalopati pada penyakit sapi gila (BSE),

Pengobatan
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dan progresifitasnya tidak dapat diperlambat. Bisa diberikan obat-obatan untuk mengendalikan perilaku yang agresif (misalnya obat penenang, anti- psikosa).

pencegahan
Menghindari pencangkokan jaringan manusia yang terinfeksi atau menghindari makan jaringan hewan yang terinfeksi. Hasil studi kristalografi dengan menggunakan sinar X ditemukan adanya dua struktur protein PrP yang berbeda. Pada protein PrP normal (Gambar 5), semua struktur sekundernya adalah alpha-heliks, sedangkan pada PrP yang menyebabkan penyakit, terdapat perubahan struktur pada daerah tertentu dari -heliks menjadi -sheet(Gambar 6). Dari hasil studi ini menyarankan bahwa perubahan -heliks menjadi beta-sheet inilah yang menyebabkan protein ini menjadi desease agent. Protein yang menyebabkan penyakit sapi gila ini kemudian dinamai Scrapie PrP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sekali scrapie PrP terbentuk ia akan menginduksi perubahan struktur dari protein PrP normal untuk menjadi Scrapie PrP. Lantas, bagaimana mekanisme penyebarannya ke dalam tubuh inang?



Gambar-5. Struktur Normal PrP



Gambar-6. Struktur Scrapie PrP
Belakangan diketahui bahwa scrapie PrP terbentuk dari konversi PrP normal di dalam neuron. Scrapie PrP yang terbentuk terakumulasi di dalam lisosom. Di dalam otak lisosom yang telah dipenuhi oleh Scrapie PrP ini kemudian pecah dan merusak sel. Sel yang telah mati akibat pecahnya lisosom ini akan membentuk lobang-lobang dalam otak, prionnya akan dikeluar dan menyerang sel yang lain. Inilah yang terjadi pada penyakit sapi gila di Inggris dan di Jepang baru baru ini. Sapi-sapi tersebut sebelumnya diberi makanan olahan yang berasal dari daging domba. Sumber prion ini diduga berasal dari daging domba tersebut.




di kutip dari http://ilmuternakkita.blogspot.com/2010/03/penyakit-sapi-gila.html


 Antrhax

Anthrax adalah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut. Penyebabnya bakteri Bacillus anthracis. Menurut drh Suprodjo Hardjo Utomo MS APU dari Balitvet, bakteri ini bersifat aerob, memerlukan oksigen untuk hidup. Di alam bebas bakteri ini membentuk spora yang tahan puluhan tahun dalam tanah dan bisa menjadi sumber penularan pada hewan dan manusia.
Hewan tertular akibat makan spora yang menempel pada tanaman yang dimakan. Hewan yang mati akibat anthrax harus langsung dikubur atau dibakar, tidak boleh dilukai supaya bakteri tidak menyebar. 
Ada 4 jenis antraks yaitu:
1.Antraks kulit
Keluhan penderita : demam subfebris, sakit kepala.
Pada pemeriksaan, umumnya di daerah terbuka seperti muka, leher, lengan dan tangan ditemukan kelainan berupa papel, vesikel yang berisi cairan dan jaringan nekrotik berbentuk ulsera yang ditutupi oleh kerak berwarna hitam, kering yang disebut eschar ( pathognomonik ) disekitar ulkus, sering didapatkan eritema dan edema. Pada perabaan edema tersebut tidak lunak dan tidak lekuk ( non pitting ) bila ditekan, disebut juga malignant pustule.

2.Antraks saluran pencernaan
Keluhan penderita : rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak napsu makan, suhu badan meningkat, hematemesis.
Pemeriksaan fisik : perut membesar dan keras, dapat berkembang menjadi ascites dan edema scrotum.

3.Antraks paru-paru
Keluhan penderita : demam subfebris, batuk non produktif, lesu, lemah. Dalam 2 ? 4 hari gangguan pernafasan menjadi hebatdisertai suhu yang meningkat, sianosis. Dispneu, keringat berlebihan, detak jantung menjadi lebih cepat.
Pemeriksaan fisik : edema subkutan di daerah dada dan leher.

4.Antraks meningitis : akibat dari komplikasi bentuk antraks yang lain. Gejala klinis seperti randang otak maupun selaput otak yaitu demam, sakit kepala hebat, kejang, penurunan kesadaran, kaku kuduk.

Penanganan

Secara umum, perawatan untuk penyakit anthrax dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel.Terapi tambahan, seperti sedation (pemberian obat penenang). Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada jaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun. Walaupun dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian




sumber
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=13
http://id.wikipedia.org/wiki/Antraks

Penyakit Bumble Foot pada Ayam

Di dalam dunia peternakan unggas terutama ayam, apakah itu ayam broiler atau pun ayam breeder dan maupun ayam layer petelur, kita sebagai peternak sering sekali di rong-rong oleh berbagai banyak penyakit yang setiap saat bisa menyerang peternakan ayam kita, jika tidak di mengerti atau tidak di atasi dari pemahaman kita terhadap berbagai penyakit, maka kegagalan produksi akan sangat terhambat.
Di dalam catatan ini saya akan berbagi pemahaman mengenai sebuah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ tubuh ayam di bagian kaki, penyakit ini sangat di kenal dengan istila bumble foot disease, penyakit kangker pada bagian kaki ayam,  penyakit ini adalah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi pada bagian kaki (pada awalnya) bisa di katakan atau di kategorikan kangker ganas juga.
Biasanya penyakit ini sangat sering di temukan di peternakan ayam breeder ataupun layer, karena penyakit bumble foot sering terjadi pada ayam yang sudah menginjak usia 25 minggu sampai 40 ( tahap keganansan) karena pada usia ini lah sering terdapat ayam yang sudah terinfeksi bakteri, dan pada usia ayam menginjak 41 minggu sampai 65 minggu bisa di katakan 25 percent dari jumlah ayam sakit pada usia 25 mggu sampai 40 minggu.
BF1 Bf2
Penyakit bumble foot dapat di kategorikan dalam 3 tahap.
  • 1. tahap pertama adalah, di karenakan ayam atau pun burung lama bertengger di tenggeran yang tidak sesuai, yang akan mengakibatkan luka pada pad atau dampal kaki ayam, tanda kemerahan akan timbul dalam beberapa waktu kedepan, maka dengan memberikan cream pada kaki ayam adalah langkah paling baik pada masa itu.
  • 2. tahap serius, pada tahap serius, bagian kaki ayam yang memerah warna nya akan semakin meluas, mengakibatkan ke tidak stabilan pada kaki ayam, untuk kategori ini bisa menggunakan antibiotik untuk pengobatan. 3. tahap fatal. dalam tahap ini, bumble foot dengan ukuran yang lebih besar bisa mengakibatkan ayam lumpuh dan jika tidak di tangani dari awal bisa mengakibatkan kematian.
Akibat dari penyakit bumble foot ini adalah
  1. Berat badan ayam akan drastis menurun pada saat satu sampai 2 minggu (terhitung dari terjangkit nya infeksi)
  2. Ayam akan hilang selera makan
  3. Kaki ayam tidak bisa berfungsi dengan baik (pincang) dan lambat laun ayam yang kita andalkan sebagai panghasil telur, akan beralih ke ayam unproductive (ayam yang tidak bisa menghasilkan telur), kenapa?? karena ayam sakit dan jika tidak di rawat, maka ayam akan mati.  Ciri-Cirinya: Seperti di uraikan di  atas tadi, Pertama-tama kaki ayam pada bagian jari2 kaki terlihat warna memerah dan bila di pegang akan terasa sedikit panas,
    Lambat laun kian hari kian membengkak dan masih terus berwarna merah, Setelah dalam hitungan 3 sampai 4 minggu (terhitung dari terjadinya infeksi) akan berubah menjadi gumpalan nanah dan akan semakin mengeras pada bagian telapak kaki ayam yang menghidap penyakit tsbt. 

Penanggulangan dari awal

Jika anda atau di kandang anda menggunakan serbuk gergaji untuk alas (sebagai pengganti sekam)  maka teliti lebih awal atau periksa kualitas serbuk gergaji tersebut, jangan sampai banyak potongan kayu

Perawatan

Ketika ayam sudah di pisahkan pada kandang karantina, lakukan lah penyuntikan secara berkala, atau setiap hari selama satu minggu (7hari), kemudian istirahatkan selama (7hari) dan ulangi penyuntikan antibiotik selama 7hari. untuk antibiotik, anda bisa mencari nya di poultry shop terdekat, misalnya bisa menggunakan tinisol, gentamicyn, medoxyl LA, Penstrep atau pun antibiotik sejenis nya,
Untuk penyuntikan, katakan lah anda menggunakan Gentamicyn, maka bisa juga anda menggunakan Gentamicyn (disuntik di dada sebelah kana) dan B-Komplek (digunakan sebelah kiri) selam 7 hari.
Dan untuk penjagaan, anda bisa memberikan Flubenol dan toxin binder pada makanan selama 5-7 hari, di usia ayam menginjak umur 17 minggu,

sumber : http://www.blogtopsites.com/outpost/0844e0ce2efb57260a24df7d89f043ca


 Penyakit Mulut dan Kuku ( PKM)
penyakit mulut kuku adalah penyakit akut dan sangat menular bagi sapi, lerbau, kambing, babi, domba, dan hewan berkuku genap lain nya. Sedangkan hwan berkuku satu(kuda, dll) kebal terhadap virus ini

penyebab :
- Enterovirus yang sangat kecil Famili : Picornaviridae
-diameter virusnya : 10-20 milimikron
-terbentuk dari Ribonucleic acid(RNA)
diselubungi oleh protein

sifat sifat virusnya :
-sangat labil
-Antigenisitasnya cepat dan mudah berubah
-tidak pahan pH asalam dan basa
-Panas, sinar UV
-desindektans
-karena terdapat protein virus PMK tahan berbulan-bulan terhadap kekeringan dan dingin


sumber blogs.unpad.ac.id/roostitabalia/wp.../penyakit-viral-pada-ternak-1.pdf